Bab 4 Gairah Nakal

"Ahh umpp yess Mas Arya ahh lebih dalam lagi Mas, ini enak banget Mass aahh uummpp. Aku udah mau keluar, Masss…," seorang gadis dengan kedua tangan terikat dengan dasi kebelakang dengan posisi nungging dan tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun sedang menikmati hujaman benda tumpul yang memompanya penuh gairahnya. Prok dia menepuk pantat si gadis dengan keras, seolah memberikan fantasi tersendiri saat gadis itu berteriak dengan kesakitan. "Ayoo Ambar, teriaklah lebih keras lagi. Semakin keras, aku semakin bergairah padamu, ayoo ahh ahh sshhh yeesss ahhh!" teriaknya, menepuk lagi pantat gadis tadi dengan keras seolah memecutnya. "Ah ahhh sshhh ahhh aku mau keluar Mas Aryaaaa ahhhh!" Crott … cairan putih kental tadi sudah membanjiri keluar di antara sela-sela batang keperkasaan Arya dan kedua paha mulus Ambar. Arya mencabut batangnyanya dengan cepat saat Ambar memuncarkan lahar putihnya, menarik rambut gadis tadi dengan kasar dan Ambar sudah membuka mulutnya untuk menerima semprotan dari barang milik Arya. "Mas Arya mau langsung pulang? Ini kan baru jam setengah delapan?" si gadis memeluk tubuh laki-laki dihadapannya yang sedang memakai kemeja dan celananya. "Sorry Mbar, malam ini aku pulang cepat. Dirumahku lagi ada tamu, kasihan kalo dia nunggu kelamaan dan kasihan juga istriku nemenin dia." Arya dengan cepat memakai atribut yang dilemparkan tadi sore saat dia mengunjungi apartemen milik Ambar. "Tapi, besok Mas datang lagi kan? Ini kita baru main sekali loh Mas. Aku masih kangen dan pengen terus ngerasain punya kamu setiap malam. Lainnya, Aku juga ingin kamu makan disini, aku akan masakin makanan kesukaan kamu, Mas Arya," rayu Ambar sepertinya dia nggak rela kalau Arya pulang cepat. Ambar memeluk tubuh Arya dengan erat. Seolah nggak mau melepaskan. "Besok aku nggak janji Mbar, kemungkinan temanku akan menginap. Sesekali kami kumpul dan sudah lama juga nggak ngobrol. Lagian, kamu nggak berhak menuntut lebih dari hubungan kita ini Mbar, kamu kan tahu, aku sudah menikah dan sangat menyanyangi istiku," tegas Arya menghempaskan tangan Ambar yang memeluknya. "Aku tahu Mas, aku cuma partner bercinta kamu. Tapi, aku rasa hubungan kita, setahun ini sudah sangat bagus dan istri kamu juga nggak tahu kan. Kita bisa jaga ini bareng-bareng Mas, tapi aku cuma ingin kamu bisa muasin aku juga. Aku sangat menyukai cara kamu bercinta denganku Mas, kasar dan liar. Aku sangat yakin, sensasi yang aku berikan padamu, istrimu itu tidak dapat memberikannya." Ambar yang tak hanya puas kalau Arya hanya meluangkan waktu dengannya beberapa jam setelah pulang kantor dan habis bersenang-senang dengannya, Arya pulang ke rumah seperti suami baik-baik. Ambar pun egois, dia ingin memiliki Arya seutuhnya. Sekaligus dia yakin, kalau Arya tidak menyuruhnya minum obat pencegahan kehamilan setelah mereka berhubungan, Ambar bisa memberikan anak yang sangat diimpikan Arya. "Istriku bukan jalang haus belaian seperti–mu, Mbar. Dia, istriku yang baik dan polos. Apapun untuknya akan aku lakukan dan aku tidak mungkin memperlakukan istriku dengan kasar saat kami bercinta. Nayara, wanita penurut dan lembut. Jadi, jangan pernah kamu samakan dia dengan dirimu!" dengus Arya, tak pernah terima jika istri boneka yang sudah dia ciptakan tiga tahun ini imagenya hancur karena ucapan Ambar. "Mas, Mas, lucunya aku dengar kamu berkata seolah-olah kamu sangat menyayangimu istrimu. Padahal kamu sudah bertekuk lutut oleh kenikmatan yang kuberikan!" Arya tidak menggubris ucapannya. Dia pergi dengan membanting pintu. Baginya perdebatan ini akan berlangsung lama saat Ambar memintanya lebih lama disisinya. Dan, perjalanan ke rumah tetap saja membutuhkan waktu satu jam setengah lagi, itu kalau tidak kena macet. Awas saja Mas, suatu hari nanti kamu akan menjadi milikmu sepenuhnya. Dan akan aku pastikan kamu bercerai dengan Nayara Mas, karena aku mencintaimu dan tak suka barang yang kusuka dibagi dengan orang lain. *** "Mas ahh, sudah ya," Aku mencoba melepaskan diri dari belitan ciuman Alex yang seolah tak bosan dengan bibirku. Jujur aku pun sempat terbawa suasana dengan semua ciumannya. Ciuman Alex yang menuntut dan liar, berbeda dengan Mas Arya yang lembut dan sangat berhati-hati. "Kan baru ciuman Nay, tuh tontonannya saja udah panas," Aku melirik layar besar tipi--ku dengan saluran film dewasa. Terlihat di film adegannya si perempuan sedang membuka lebar kedua pahanya dan si laki-laki sedang menjilati dan mengisap lembah kenikmatannya. Aku tidak dapat mengelak, saat ini aku pun ingin diperlakukan seperti itu. Adegan di film tadi persis sama dengan adegan siang tadi saat aku nggak sengaja mengintip Alex. "Tidak Mas Alex, itu sudah lebih dari cukup. Dan aku rasa itu kesalahan besar. Aku nggak mau ngelukai hati Mas Arya, Mas, jadi aku mohon lepaskan aku," pintaku. "Benarkah? Tapi bagaimana kamu menjelaskan dengan ini, Nay?" sontak aku terkejut saat Alex menyingkap rokku. Tangannya sudah menggesek diluar celana dalamku yang sudah basah. "Ini licin Nay, dan aku yakin puting kamu sekarang pasti juga siap kalau aku mengisapnya. Berani taruhan denganku?" Sungguh malunya luar biasa. Aku bahkan tak bisa mencegah cairan nikmatku yang meluncur keluar saat Alex menciumku, tapi tangannya bermain di putingku. Memutar-mutar dan meremasnya. Aku hanya tertunduk malu dan beranjak dari pangkuannya. Berusaha menahan semua gejolakku. "Ayolah buka saja, Nay, toh aku tadi sudah melihatnya dari baju tidur tipismu saat datang. Aku ingin merasakan gunung kembar kencangmu dan apem basahmu, Nay. Kamu juga bilang tadi sangat merindukan belaian, apa Arya jarang menyentuhmu?" Kembali Alex menghujamiku dengan pertanyaan yang tak bisa kujawab. Memang benar adanya, aku kesepian, aku butuh belaian, aku jarang disentuh karena Mas Arya pulang langsung tidur karena lelah. "Aku bisa mengatasi ini Mas, terima kasih. Aku akan ke kamar dulu. Mas Alex silahkan saja tunggu Mas Arya pulang!" Brukk! Sepertinya Alex nggak sabaran, dia mendorong tubuhku hingga terhempas di sofa. Dengan gerakan yang tak bisa aku lihat, Alex sudah berhasil melepaskan celana dalamku. "Ahh ahhh ssshhh sshhh Masss aahhh uummppp," aku benar-benar terkejut dibuatnya. Kepala Mas Alex sudah berada di-apem-ku, dia membukanya lebar dan sedang menjilati klitosku. "Sekali saja Nay, anggap saja kamu sedang memberikan hadiah ulang tahun untukku. Bukankah tadi siang kamu juga sudah menjatuhkan kue ulang tahunku!" sergahnya membuatku tak bisa berkata dan gagal pokus. Aku melihat Alex sudah membongkar burung perkututnya yang besar, panjang dan menegang. Tanpa aba-aba, blass! Aku kaget burung besar tadi sudah masuk penuh ke dalam sarangku. Aku mencengkram kedua tangannya yang sudah menghimpitu. Dengan kasar Alex merobek baju depanku hingga dua gunung besarku terpampang sempurna. Alex menarik kasar kedua yang menghalangi gunung kembarku. "Sungguh cantik, besar, padat, kencang dan kenyal, Nay. Aku sepertinya akan ketagihan dengan ini," Alex menjulurkan lidah menjilati perlahan dan melihat mulutku yang bungkam melenguh penuh kenikmatan. "Ahhh Mas Ahh enak," Rancuku seperti kesetanan padahal tadi keras menolaknya sekarang malah aku menbusungkan dadaku agar mendapatkan jilatan dan hisapan lebih dalam. "Ahh sshh shit si bodoh Arya apa yang sedang dia pikirkan hingga pulang malam terus ahhh ahhh Nayy, gilaa apem-muuu ahhh uummppp enakkk dan sempit banget." "Ahh Mas ahhh Mas aahh!" rancuku. "Sebut namaku, Nay. Ahhh aku menyukai ini Nay ump ahhh ahh!" Alex menghujamiku dengan pompaan yang benar-benar aku dambakan. Liar dan penuh bergairah. Aku sampai lupa diri, menerima hujaman yang benar-benar aku inginkan ini. Aku ingin merasakannya terus dan lagi. Aku benar-benar nggak ingin burung perkutut besar Alex lepas dari sangkarku. Jiwaku benar-benar runtuh. Saat Mas Arya tak menyentuhku, aku malah tergoda dengan gairah nakal sahabat suamiku.
Pengaturan
Latar belakang
Ukuran huruf
-18
Buka otomatis bab selanjutnya
Isi
Bab 1 Desahan Bab 2 Kesepian Bab 3 Aku Ingin Bab 4 Gairah Nakal Bab 5 Sisi Lain Bab 6 Murahan Bab 7 Permainan Gila Bab 8 Sendiri Bab 9 Pengakuan appBab 10 Aku Datang Bulan appBab 11 Tubuhmu Candu appBab 12 Surga Dunia appBab 13 Bayi Besar appBab 14 Menjadi Selingkuhan appBab 15 Mama Sri appBab 16 DIa Calon Istriku appBab 17 Kepergok Mama appBab 18 Alex Tofak Memaksaku appBab 19 Iatri Boneka appBab 20 Kencan Pertama appBab 21 Misi appBab 22 Perang Batin appBab 23 Terkutuk appBab 24 Kehangatan Hati appBab 25 Bukan Pertama appBab 26 Kelakuan Buruk appBab 27 Model appBab 28 Kucing Betina appBab 29 Terkena Jebakan appBab 30 Bersamamu appBab 31 Aldo Dan Bondan appBab 32 Aku Lelakimu appBab 33 Biarkan Aku appBab 34 Awal Baru appBab 35 Dukungan appBab 36 Jangan Pergi appBab 37 Bini Sahabat appBab 38 Tendangan Maut appBab 39 Aku Bebas appBab 40 Malaikat appBab 41 Belahan Jiwaku appBab 42 DIa Hamil Anakku appBab 43 Kalah Satu Langkah appBab 44 Janda Hot appBab 45 Istriku Tersayang appBab 46 Tak Bisa Dicegah appBab 47 Bermain Bersama appBab 48 Bertemu Keluarga Alex appBab 49 Keluarga Bobrok appBab 50 Nicholas Wijaya appBab 51 Aku Juga Hamil appBab 52 Gugurkan Saja appBab 53 Aku Bahagia appBab 54 Boneka Keluarga Wijaya appBab 55 Terselamatkan appBab 56 Obati Lukaku appBab 57 Berhutang Penjelasan appBab 58 Keguguran appBab 59 Aku Gak Mau Diperiksa appBab 60 Mama Egois appBab 61 Mas Ngambek appBab 62 Saling Percaya appBab 63 Kisah Alex appBab 64 Masa Kelam appBab 65 Mode On Cemburu appBab 66 Kejujuran appBab 67 Ini Anakmu appBab 68 Tapi, Bukan Aku appBab 69 Kabar Buruk appBab 70 Suamiku Hanya Untukku appBab 71 Pinjamkan Istrimu appBab 72 Jangan Alasan appBab 73 Cerewet Dan Berisik appBab 74 Mas Arya Berubah appBab 75 Dani Cemburu appBab 76 Yunna appBab 77 Kau Mengambil Hatiku appBab 78 Yang Pertama appBab 79 Tak Rela appBab 80 Memberikan Keringanan appBab 81 Kepergian Dian appBab 82 Tak Ada Rahasia appBab 83 Semua Yang Pertama appBab 84 Ingin Protes appBab 85 Hari Berkabung appBab 86 Kembali Di Bully appBab 87 Bertemu Yunna appBab 88 Nenek Sihir appBab 89 Mencari Keributan appBab 90 Tidurlah Sayang appBab 91 Trik Farah appBab 92 Lahar Meleduk appBab 93 Aku Menyerah appBab 94 Melabeli Yunna appBab 95 Mogok appBab 96 Biologi appBab 97 Permainan Gila Alex dan Nico appBab 98 Bedah Anatomi appBab 99 Gol Pertama appBab 100 Ambar Menyerah appBab 101 Nada Pulang appBab 102 Lebih Kejam Dari Ibu Tiri appBab 103 Suami Bar-bar appBab 104 Tak Bisa Diselamatkan appBab 105 Nada Minta Maaf appBab 106 Mas Arya Move On appBab 107 Sinar Baru appBab 108 Wanita Gila appBab 109 Kejutan appBab 110 Terbongkar appBab 111 Selamat Tinggal appBab 112 Welcome To The Hell appBab 113 Sisterhood appBab 114 Maafkan Aku appBab 115 Berdamai appBab 116 Err appBab 117 Tarik Ulur appBab 118 Tiga B appBab 119 Jaminan appBab 120 Pemakaman appBab 121 Berdebar appBab 122 Ketahuan appBab 123 Berakhir Tragis appBab 124 Berbeda appBab 125 Mencuri Hati appBab 126 Aku Bertanggung Jawab appBab 127 Seratus Juta appBab 128 Copet Lagi appBab 129 Gelora appBab 130 Tabrakan Bibir appBab 131 Kamu Milikku appBab 132 Kamu Dimana appBab 133 Pantang Mundur appBab 134 Kenikmatan Sesaat appBab 135 Kita Menikah appBab 136 Pengalaman Pertama appBab 137 Satu Ronde appBab 138 Kenapaa Dia appBab 139 Serangan appBab 140 Aku Mau Lagi appBab 141 Nikmatnya Kamu appBab 142 Maafkan Aku appBab 143 Dikerjai appBab 144 Mencicipinya appBab 145 Di Semprot appBab 146 Jadikan Yang Kedua appBab 147 Tergoda appBab 148 Pacar Gelap appBab 149 Kejutan appBab 150 Menjadi Tumbal appBab 151 Tidak appBab 152 Tidak Menolak appBab 153 Mau Minum Susu appBab 154 Aku Kangen appBab 155 Minta Jatah Susu appBab 156 Mati Kutu appBab 157 Sarapan Bersama appBab 158 Keracunan appBab 159 Lamunan Gila appBab 160 Menemani Belanja appBab 161 Hilang appBab 162 Pengakuan appBab 163 Bernapas Lagi appBab 164 Monster Pengigit appBab 165 Bimbang appBab 166 Kenyataan Pahit appBab 167 Perang Dingin appBab 168 Bercinta appBab 169 Masa Lalu appBab 170 Bubur Ayam appBab 171 Makam Ambar appBab 172 Wanita Lain appBab 173 Kita Akhiri appBab 174 Tak Sadarkan Diri appBab 175 Sadar Kembali appBab 176 Tidak Akan Memaksa appBab 177 Aku Ingin Pulang appBab 178 Permintaan Gila appBab 179 Suasana Baru appBab 180 Hari Sendiri appBab 181 Kesal appBab 182 Pergi appBab 183 Menguras Energi appBab 184 Lepaskan Dia appBab 185 Tidak Bisa Melepaskannya appBab 186 Berusaha Menerima appBab 187 Aku Sudah Bercerai appBab 188 Cangkang Baru appBab 189 Meeting appBab 190 Aku Sudah Punya Pacar appBab 191 Salahkah Aku appBab 192 Rahasia appBab 193 Tangan Dingin appBab 194 Aku Akan Menceraikannya appBab 195 Curang appBab 196 Pemilik Hati appBab 197 Setuju appBab 198 Berubah appBab 199 Pamer appBab 200 Calon Bini appBab 201 Bakal appBab 202 Bertemu Azka appBab 203 Seken Premium appBab 204 PDKT appBab 205 Panggilan Sayang appBab 206 Alex VS Arya appBab 207 Sudah Resmi appBab 208 Diambil Alih appBab 209 Tidak Sabar appBab 210 Belah Duren appBab 211 Kesebelasan appBab 212 Overprotektif appBab 213 Cendol Duren appBab 214 Tahan appBab 215 Istri Kesayangan appBab 216 Borong Baju appBab 217 Menghilang appBab 218 Ribut appBab 219 Menyebalkan appBab 220 Sakit Perut appBab 221 Kembali Pulang appBab 222 Bawa Dia appBab 223 Jatah appBab 224 Penyergapan appBab 225 Dimana Dia? appBab 226 Duniaku appBab 227 Bertemu Orang Gila appBab 228 Kesukaanku appBab 229 Ingin Pulang appBab 230 Tolong Bunuh Aku appBab 231 Nikmati Saja appBab 232 Dia Bukan Miranda appBab 233 Istriku appBab 234 Tak Bisa Menahan appBab 235 Mengatur Siasat appBab 236 Diberikan Izin appBab 237 Turut Serta appBab 238 Malam Hari appBab 239 Kalah Tetak appBab 240 Grace Penasaran appBab 241 Akhirnya Bebas appBab 242 Aku Pingin appBab 243 Melepaskan Kepergianmu appBab 244 Andreas Cemburu appBab 245 Tidak Bermimpi Buruk appBab 246 Merasa Bersalah appBab 247 Aku Akan Menghitung nya appBab 248 Ikutan Gila appBab 249 Tidak Punya Pilihan appBab 250 Kesurupan appBab 251 Perubahan appBab 252 Minta Tolong appBab 253 Kelemahan Amara appBab 254 Permintaanmu Aku Kabulkan appBab 255 Selesaikan Urusanmu appBab 256 Buat Perjanjian appBab 257 Sarang Penyamun appBab 258 Nekat appBab 259 Tersangka Utama appBab 260 Obssessed appBab 261 Serangga Nakal appBab 262 Bukan Miliknya appBab 263 Segara Sadar appBab 264 Muka Tembok appBab 265 Tak Akan Menyerah appBab 266 Obati Lukamu appBab 267 Menebus Dosa appBab 268 Minta Bantuan appBab 269 Izin Resmi appBab 270 Menyatakan Perang appBab 271 Tarik appBab 272 Adu Balap appBab 273 Datang Tanpa Diundang appBab 274 Berbagi Hati appBab 275 Tetap Tidak Rela appBab 276 Spekulasi appBab 277 Keceplosan appBab 278 Terungkap appBab 279 Mara Bimbang appBab 280 Aku Hanya Mencintaimu appBab 281 Keputusan Berat appBab 282 Jangan Menyesal appBab 283 Seperti Gulali appBab 284 Laki-laki Bodoh appBab 285 Jalan Pintas appBab 286 Tekad Andreas appBab 287 Kasihan Kamu appBab 288 Bebaskan Aku appBab 289 Tak Akan Beri Kamu appBab 290 Kita Pergi Saja appBab 291 Perhatian Andreas appBab 292 Istirahat Saja appBab 293 Maafkan Aku appBab 294 Makin Panas appBab 295 Raja Iblis appBab 296 Maafkan Papa appBab 297 Salah Orang appBab 298 Putri Kesayangan appBab 299 Moment Berharga appBab 300 Harus Dipenuhi appBab 301 Mengambil Keputusan appBab 302 Jangan Libatkan Aku appBab 303 Perpisahan Sementara appBab 304 Penebus Dosa appBab 305 Belum Mau Mati appBab 306 Kesendirian appBab 307 Jiwa appBab 308 Janji Reno appBab 309 Pertemuan Terakhir app
Tambahkan ke Perpustakaan
Joyread
FINLINKER TECHNOLOGY LIMITED
69 ABERDEEN AVENUE CAMBRIDGE ENGLAND CB2 8DL
Hak cipta@ Joyread. Seluruh Hak Cipta