Bab 440 Kemarahan
Marisa Iskandar mengangkat alisnya, merasakan kemarahan yang memuncak. Dengan suara dingin, dia berkata, "Kalian ingin penjelasan, kan? Baiklah, kalian semua, sehari-hari hanya bermain-main, jarang sekali datang ke perusahaan, tidak memberikan kontribusi apa-apa. Saya hanya terlambat sekali dan kalian sudah mulai menyalahkan saya? Apakah kalian ingin saya memeriksa catatan kehadiran kalian dan membiarkan kakek melihat kontribusi kalian terhadap perusahaan?"
Saat wajah keluarga Iskandar menjadi muram dan malu, dia tidak segan-segan mendorong Leny Iskandar dari kursi dengan kasar, "Sedangkan kamu, kamu hanya seorang manajer kecil, tidak berhak mencampuri urusan saya. Ini adalah posisi saya, tolong beri jalan."
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread