Bab 23 Mencoba menutupi kenyataan
Bertahun-tahun Hanna sudah tidak meyakini jika hari sial itu ada. Kemungkinan sejak Raga hadir di hidupnya karena baginya anaknya itu adalah sumber kebahagiaan dan keberuntungan baginya, namun siapa sangka jika pada akhirnya hari kesialan itu ada lagi kali ini. Seperti siang hari ini ketika dirinya harus lari secepat yang ia bisa. Hanna sudah tidak memikirkan arah lagi karena seharusnya jika ia mencari lift, maka ia harus berbelok ke arah kanan, namun saking paniknya, ia justru berlari ke arah kiri yang membuatnya harus menuruni tangga. Baru juga ia menururuni delapan anak tangga, namun Adit sudah berhasil mencekal pergelangan tangan kanannya yang membuat Hanna harus berhenti berlari. Percuma saja ia berlari karena pada akhirnya Adit tetap akan berhasil menemukannya.
Hanna mencoba mengatur napasnya yang terengah-engah siang hari ini. Beberapa saat ia abaikan cekalan tangan Adit pada tangannya. Kini saat ia yakn bahwa suaranya tidak akan bergetar dan emosinya tidak akan meledak-ledak, Hanna mencoba bertanya dengan suara yang terdengar pelan.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread