Bab 94 Khayalan kita jadi kenyataan
Hanna tidak tahu kenapa otaknya selalu saja konslet setiap kali bibir Adit sudah mendarat di atas bibirnya. Padahal di dalam hatinya ia sudah bertekad untuk menolak segala bentuk sentuhan fisik yang melebihi batas normal. Mau mengatakan jika Adit telah melecehkannya, namun nyatanya Hanna tidak keberatan dan justru menyambut apa yang Adit lakukan pada tubuhnya dengan suka cita. Kini saat Adit meneroboskan lidahnya untuk masuk ke dalam mulutnya, ini membuat libido Hanna mulai bangun dari tidur panjangnya. Ia menyambut ciuman Adit ini dengan antisuis bahkan kini ia mencoba mengimbangi permainan lidah mereka. Ciuman yang semakin panas membuat kedua kaki Hanna seakan kehilangan kekuatannya. Agar ia tidak jatuh ke lantai, Hanna mengaitkan kedua tangannya pada leher Adit. Adit yang menyadari jika Hanna telah menyambutnya dan mulai terbawa suasana mulai menempatkan kedua tangannya pada bokong Hanna dan pelan-pelan ia mengangkat tubuh Hanna hingga akhirnya Hanna melingkarkan kedua kakinya di pinggangnya.
Posisi yang sejak beberapa waktu ini Adit rindukan dan baru ia sadari jika tubuh Hanna jauh lebih berisi tidak seperti dulu. Pelan-pelan Adit berjalan menuju ke arah ranjang berukuran king size yang ada di kamar ini. Kini Adit mulai duduk di pinggiran ranjang dengan posisi Hanna yang tetap berada di atas pangkuannya. Tidak hanya itu saja, ciuman mereka juga tidak berakhir hingga saat ini. Variasi mulai dari permainan lidah hingga saling melumat pun mereka lakukan. Seakan tidak puas hanya saling memakan satu sama lain, kini tangan Adit mulai membuka kancing kemeja yang Hanna kenakan. Saat sudah berhasil membuka dua kancing bagian atas, Adit memundurkan kepalanya hingga ciuman mereka berakhir. Adit memperhatikan Hanna yang terlihat terengah-engah dan sedang mengatur napasnya. Beberapa saat Adit menunggu hingga akhirnya Hanna terlihat lebih baik.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread