Bab 31 Damai Bersyarat
Malam ini Adit menumpahkan semua rasa marah, kecewa dan bersalahnya di dalam sel tahanan. Ia tidak peduli dengan kemarahan serta kekecewaan orangtuanya lagi, yang ia pedulikan adalah Raga. Bagaimana pandangan Raga terhadapnya setelah hari ini. Apalagi jika Raga tahu ia sudah menjadikan Dana sebagai samsak kemarahannya. Mungkinkah kesempatan untuk mendekati Raga masih ada untuknya? Sejujurnya Adit bingung dengan apa yang ia rasakan di dalam hatinya. Bagaimana bisa dirinya menyayangi anak itu yang baru ia temui kurang dari 10 menit? Demi Raga ia akan melakukan segala yang ia bisa andai Raga mau menerimanya sebagai ayahnya. Andai ia bisa memutar kembali waktu, Adit tentu tidak akan meminta Hanna melakukan aborsi karena kenyataannya hidup tanpa kehadiran Hanna selama 14 tahunan ini membuat hidupnya seperti mayat hidup. Terlihat baik-baik saja secara fisik namun jiwanya sudah mati. Tidak ada tujuan serta harapan bagi hidupnya selain mengikuti apapun kemauan orangtuanya. Mungkin inilah hukuman yang Tuhan berikan untuk dirinya. Ia harus meminta ampun kepada Tuhan dan meminta maaf kepada Hanna.
Apapun yang Hanna minta akan ia berikan. Jika Hanna ingin meminta ganti rugi dan menyebutkan nominal uang yang sudah ia keluarkan selama 14 tahun dari proses mengandung, melahirkan hingga membiayai kehidupan serta pendidikan Raga, maka Adit akan memberikannya. Jika perlu semua aset yang ia miliki bisa menjadi milik Hanna dan Raga. Selama ini ia bekerja keras untuk membuat Hanna melihatnya dan akhirnya muncul di hadapannya. Sayangnya rencananya dan rencana Tuhan sangat berbeda. Dan kini semua perilaku buruknya ketika muda baru saja mendapatkan balasannya dari Tuhan secara instan.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread