Bab 96 Ternyata Kita Bisa Akur

Lisa turun dari mobil bersama dengan Yudhis siang hari ini dan mereka menemukan villa dalam keadaan kosong. Sama sekali tidak ada orang di sana. Mobil SUV putih yang ada di garasi juga sudah tak terlihat lagi. Kemungkinan besar Adit sedang membawanya untuk berjalan-jalan bersama Hanna dan Raga. Tak ingin menunggu lebih lama lagi, Lisa segera menuju ke halaman samping villa tempat kolam renang berukuran separuh olympic berada. Saat sampai di sana, ia langsung disambut dengan pemandangan pantai yang indah dibawah tebing kolam renang ini. Kini Lisa duduk di kursi yang ada di sana sambil terus menatap laut yang ada di bawah. Yudhis yang bersamanya memilih untuk tetap berdiri dan mengambil video pemandangan yang ada di depannya ini. Ini adalah kali kedua mereka mengunjungi villa pribadi Adit yang dibangun beberapa tahun lalu. Meskipun awalnya Lisa kurang menyetujui hal ini karena mereka juga sudah memiliki beberapa villa di pulau ini dan semuanya mereka sewakan kepada para warga negara asing yang menetap di Bali. Lagipula Adit tidak mau membuka villa ini untuk dikomersilkan yang sedikit banyak membuat Lisa heran karena Adit bukan tipe orang yang akan membuang kesempatan mengembangkan nilai aset serta investasi yang dimilikinya begitu saja. Toh membangunnya saja sudah mengeluarkan cukup banyak uang, seharusnya jika jarang ditempati, maka disewakan adalah salah satu cara agar tetap mendapatkan pemasukan meskipun hanya cukup untuk biaya perawatan dan membayar pekerja yang mengurus villa. Panasnya Bali membuat Lisa merasa haus dan ia ingin menikmati segelas minuman dingin. Tidak mau berlama-lama, Lisa segera menelepon penjaga villa untuk datang ke tempat ini. Jika bukan karena Adit selalu melarang ada orang asing yang tinggal di villa saat ia sedang berkunjung, Lisa yakin dirinya tidak perlu kerepotan sekedar untuk menikmati segelas es teh dan camilan seperti saat ini.