Bab 143 Mencari Surat Pengantar Nikah
Sejak kembali ke Jakarta lima hari lalu, kali ini Hanna disibukkan dengan pengurusan berkas-berkas nikahnya. Hanna kira ia bisa mengurusnya semua secara online, ternyata tidak. Sebelum ia meminta surat pengantar dari RT dan RW terlebih dahulu, ia menunggu berkas-berkas milik Adit sampai di tangannya. Memang dasarnya Adit yang paling semangat 45 di depan namun sampai di ujungnya ia memilih mengutus Malik menguruskan semua berkasnya. Alasan kesibukan sampai tidak ada waktu luang memang benar-benar klasik sekali. Bisa saja Hanna juga mengutus Bram untuk menguruskan semua ini, namun rasanya sungguh tidak sopan sekali. Bagaimanapun juga sebagai warga yang baik ia harus sowan ke rumah Pak RT sendiri lalu ke rumah pak RW. Baru dari sana setelahnya ia harus ke kantor kelurahan lalu KUA. Huaaa... sepertinya ia perlu mengambil cuti agar semua bisa selesai lebih cepat.
"Ma.... dicari om Malik di bawah," suara Raga dari arah luar pintu kamarnya membuat Hanna segera berdiri dari kursi baca yang sedang ia duduki.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread