Bab 210 Bunuh Dia
"Tomi, satu-satunya alasan kau masih berdiri di sana dan berbicara padaku adalah karena aku telah menunjukkan belas kasihan padamu." Tomi mengira kemarahannya akan membuat Jaya takut sehingga dia menyerah, tetapi hal itu hanya memicu kekesalan Jaya. "Kau pasti sudah mati jika kau bukan pamanku."
Jaya memandang Tomi seolah-olah dia bukan apa-apa selain sesosok mayat hidup. Jika bukan karena Tomi adalah pamannya, dia pasti sudah mati saat dia melangkahkan kakinya ke dalam vilanya.
Raih lebih banyak mutiara dari aplikasi Isi
Buka aplikasi Joyread
Baca lebih banyak lagi untuk menemukan lebih banyak cerita keren di Joyread